Jika Kau Berkata..

23.33


Jika kau berkata, 'aku sudah melupakannya', maka itu hanyalah dusta yang akan terungkap seiring berjalannya waktu. Pada masa ketika kau sengaja atau tidak sengaja menangkap gambar dari sosoknya, maka rasa yang telah usang itu, mungkin akan kembali. Membawamu pada rasa sedih yang menyiksa, karena kau tahu, dia tidak ditakdirkan untukmu.

Ungkapan ini dilatarbelakangi dari kisah sepuluh tahun silam. Ketika aku hanyalah seorang bocah jenaka yang lugu dan polos. Cinta di usiaku adalah sebuah keajaiban bag melihat sayap-sayap peri yang indah. Sangat mempesona. Anak laki-laki itu berhasil menduduki dan merajai hatiku. Berawal dari ketidaksengajaanku melihat sorot mata itu dalam jarak 50cm.  Sejak saat itu, duniaku tidak pernah lagi sama. Hari-hari kuhabiskan untuk berhalusinasi dan berfantasi ria dengannya di alam hayalku. Kumimpikan ia bersama denganku berada di sebuah upacara pernikahan. Kubawa ia berlari dan berpetualang dalam dunia fantasiku.

Berbulan-bulan aku menanti. Tak pernah sanggup bibirku berkata, bahwa aku menyukainya. Bukan. Aku sangat mencintainya. Ya.

Dibalut dalam wajah polosku yang tak menarik, temperamenku yang naik-turun, aku merasa, di matanya mungkin aku hanya seorang anak perempuan aneh yang tak menarik. Sungguh, itu hanya caraku untuk menyembunyikan perasaan yang membabi-buta itu.

Dan akhirnya, ia menjadi ‘cinta pertamaku’. Bertahun, aku menanti agar mata itu menatapku walau sedetik. Aku menanti ketika dia bertanya, ‘apa kamu menyukaiku’. Aku berharap, dan berdoa. Tanpa pernah kutemukan jawab dari dirinya. Hingga akhirnya, ketika kuputuskan untuk pergi dari kota itu, aku mengumpulkan seluruh keberanianku dan kuberikan padanya sebuah pesan tertulis, ‘aku mengagumi kamu'.

Dan pesan itu membawaku pada sebuah jawab yang begitu membingungkan, namun aku tahu hal yang tersirat di dalamnya. Aku harus berhenti mencintai sosoknya.

Dan kini, sepuluh tahun sesudah masa-masa itu, aku kembali menemukan gambarnya. Entah apa yang merasuk ke dalam hatiku, air mata menetes tanpa kendali. Aku sudah melupakan. Mengapa menangis ketika melihat kembali gambar pria itu?

Sekarang aku paham. Hati manusia bagaikan samudera tak berdasar. Kau bisa menenggelamkan sesuatu. Membuatnya seakan lenyap dan musnah. Tetapi, ketika ombak datang, maka hal itu bisa muncul kembali ke permukaan dan membawamu pada kenangan dan rasa yang tak asing. Kau kenal.

Jangan pernah berkata, ‘aku sudah melupakannya’. Karena manusia, bukan mesin komputer yang mampu men-delete semua tanpa berbekas. Manusia adalah mahkluk pengenang.

Aku bercerita padamu. Tentang ‘Cinta Pertama’.

Terima kasih.



Sandra.
13.08.2014

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images