Cerita Tentang Mama

06.15


Cerita Tentang Mama

Hari ini aku pulang menimba ilmu dari tanah rantau. Membawa gelar sarjana yang telah lama menjadi impianku, terlebih Mama. Maklum, Mama hanya lulusan SMA. Mama pernah bercerita, dulu ia ingin lanjut kuliah, tapi ekonomi keluarganya sangat tidak memadai. Kakek hanya bekerja sebagai buruh kasar bangunan dan Nenek hanya pedagang kecil. Karena itu, Mama dengan berat hati mengubur impiannya menggapai cita yang lebih tinggi. Ia memutuskan untuk menikah dengan Papa. Kala itu usianya baru 21 tahun, usia yang masih sangat muda. Melihat diriku yang kini berdiri di tangga usia 23 dengan segala tingkah ababilku, tak bisa kubayangkan entah bagaimana waktu itu Mama menjalani hari-harinya sebagai seorang ibu muda.
Teman-teman dan ibu-ibu sebelah datang ke rumah, mampir mengucapkan selamat untukku, sekaligus rumpi tentang hal-hal ‘itu’, apalagi kalau bukan soal suntuk kepala mereka menghadapi tingkah anak-anak di rumah. Tetapi Mama dengan bangga mengatakan, “Saya punya anak yang hebat!” Wuhhh!! Merah pipiku mendengar Mama membanggakanku di depan ibu-ibu. Mereka hanya menjawab Mama dengan gampang, “Yah, Buk, emang anaknya yang udah baik dari sononya. Ibuk beruntung ya, punya anak-anak yang baik.” Ibu yang lain ikut bersuara, “Liat rumahnya sebagus ini, dulu pasti udah hidup senang juga ya. Kalau ekonomi udah mapan, pasti lebih enak ngurus anak-anak. Gak perlu tiap hari kerja lembur. Anak-anak juga dapat perhatian. Ya, pantes anaknya baik-baik semua.” Hahahahaha! Aku tertawa dalam hati, berusaha keras agar bibirku tak memunculkan senyum apa pun, kutahan sekuat mungkin sampai telingaku terasa panas.
SALAH! Kehidupan keluarga kami berawal dari sebuah rumah kontrakan sempit, dengan atap bocor, dan dapur yang rajin kedatangan kecoa, lipan, berbagai jenis serangga dan non serangga lainnya. Ditambah lagi caci hina dari mertua Mama. Dulu ketika umurku masih enam tahun, Mama sering curhat padaku, soal mertuanya yang memandang dia dan keluarganya sebelah mata. Yah, bisa dikata keluarga dari Papa cukup berada, namun apa daya, cinta selalu pulang ke hati mereka berdua. Alhasil, mereka nikah tanpa restu alias kawin lari. Dan dimulailah hari-hari berat kehidupan keluarga kami. Dengan wajah sejuta rasa sedih, Mama berkata, “Sakit hati mendengar omelan Nenekmu yang sangat menyepelekan Mama. Apalagi, tatapan Kakekmu yang terlihat sangat merendahkan. Tapi kita gak boleh benci ya, nak. Harus hormat pada orangtua. Dan kamu.. Kamu adalah kado yang diberikan Tuhan untuk Mama. Kamu harus bisa berkuliah, jangan mau hanya tamat SMA seperti Mama. Susah nyari kerja. Kamu harus jadi anak yang membanggakan. Dengan begitu, orang-orang tidak akan menyepelekan kita lagi. Janji ya, nak.” Aku ingat Mama mencium dahiku waktu itu. Meski tubuhku kecil, aku punya hati yang besar untuk memahami perasaan Mama. Diam-diam kutorehkan janji polos dalam diri, aku akan jadi anak yang baik.
Kehidupan keluarga kami mengalami jatuh bangun, bahkan sering sangat jatuh. Penghasilan Papa dari pekerjaannya sebagai supir angkutan umum sangat tidak menentu. Terkadang ia hanya membawa setoran bersih (hasil dari pembagian gini gitu dengan mandor) sebesar seribu rupiah, terkadang lima ratus, kadang juga seribu lima ratus, dan sering pula nol ratus. Pernah sekali, Mama hanya memasak tiga telur cepluk, cukup untuk aku, Mama, dan Papa. Tapi saat akan makan malam, ketiga telur berharga itu lenyap digondol makhluk non serangga, apa lagi kalau bukan kucing. Miris sekali waktu itu. Tapi dengan lapang dada, Mama menyiapkan nasi dan mengganti lauk dengan kerupuk dan kecap. Aku ingat dia berkata, “Ya sudahlah gak apa-apa. Mungkin kucingnya juga punya anak yang lagi kelaparan. Besok pasti ada rejeki lain. Hari ini disyukuri saja kita masih bisa makan nasi, pake kecap ada krupuknya lagi. Hahaha!” Hahh.. Mendengar tawanya yang memberi semangat, makanan di hari itu berubah rasa; kerupuk bagaikan ayam gorong, dan kecap laksana sup kaldu. Nikmat betul jika segala hal dilakoni dengan penuh syukur.
Kehidupan kami mulai berubah ketika Kakek memberi ijin kami untuk menempati rumahnya di komplek perumahan tentara pensiunan. Dan Nenek meminjami Mama satu kios baju miliknya. Dari sana, Mama mulai putar pikiran untuk mengelola kios itu dengan pinjaman modal dari Nenek yang sebenarnya tidak seberapa. Mama mulai mengisi kios itu dengan helai-helai baru yang jumlahnya dapat dihitung jari-jari. Perih hatiku ketika melihat para pembeli menolak baju yang disodorkan Mama karena modelnya yang kalah saing dari kios tetangga. Ah ya, belum lagi upeti yang harus disetorkan Mama setiap bulan pada Nenek sebagai ganti modal dan kios yang telah dipinjamkannya. Alhasil, ia sering pulang dengan tangan kosong. Tapi Mama selalu berkata, “Tuhan pasti akan membuka tingkap-tingkap rejeki bagi hamba-Nya yang setia.” Sungguh tangguh iman Mama menghadapi kesusahan kala itu. Lagi-lagi, kecap dan kerupuk menjadi teman butir-butir nasi kami. Tak sekali pun kami, anak-anaknya, menyimpan sungut-sungut dalam hati. Sumpah, kami tak berani. Sungguh tak tahu diri jika kami bermanja lagi di saat hidup seperti ini. Hanya syukur yang setia terucap dalam hati. Meski aroma rendang rumah sebelah tercium lezat, tapi makan nasi bertemankan krupuk dan kecap di dalam keluarga ini jauh lebih nikmat.
Bukan hanya perkara kecap dan kerupuk yang selalu menjadi teman makan kami, kesulitan ekonomi waktu itu pun menjalar sampai ke pakaian dalam kami. Aku ingat pernah melihat di jemuran belakang tergantung dalaman Mama yang sudah bertambah ukurannya -molor- dan tambah kolongannya -robek-, hal ini berlaku pula untuk dalaman Papa, juga aku. Mengatasinya cukup mudah. Tinggal jahit kedua sisi pinggangnya untuk mengecilkan ukuran, atau cara yang lebih ekspres; ikat dengan karet gelang. Hahahaha! Lucu memang, jika diingat saat ini. Aku ingat ucapan Mama waktu itu, “Asal kalian bisa sekolah, pakai karung pun Mama rela.” Ia berkata dengan sungguh-sungguh. Dan satu lagi janji yang kuikat dalam hati, aku akan menjadi orang berhasil.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, usaha dagang Mama memperoleh titik terang. Karena kejujuran dan kegigihannya, banyak pemasok yang mempercayakan pakaian-pakaian mereka untuk dijual Mama, dan itu semua dengan pelunasan di belakang. Alhasil, sedikit demi sedikit, kios kering itu mulai disesaki dengan lusinan dan pajangan baju yang tak kalah model dengan tetangga. Untung yang sedikit-sedikit dikelola Mama dengan baik hingga ia mampu melunasi hutang modal dari Nenek dan mengumpulkan biaya membeli kios itu dari Nenek. Dari sanalah kehidupan kami terus berjalan. Aku tak mengerti istilah roda kehidupan. Aku hanya paham tangga-tangga hidup. Kadang naik, kadang harus turun. Turun bukan untuk terpuruk, tapi untuk mempersiapkan langkah, berlari menuju tangga puncak.
Dari usaha dagang Mama, kami dapat bersekolah. Dari sana, Mama dapat merenovasi rumah tua pemberian Kakek. Dan dari sana pula, Mama menghantarku sampai ke bangku kuliah. Dan hari ini aku pulang. Kembali dari tanah rantau, menggali ilmu serta makna hidup. Membawa gelar sarjana yang telah lama menjadi impianku, terlebih impian Mama yang tak berkesempatan duduk di bangku kuliah. Padaku ia titipkan mimpi yang pernah ia kubur, mengenai angan dan cita. Teman-teman dan ibu-ibu sebelah datang ke rumah, mengucapkan selamat, sekaligus numpang rumpi ini itu. Mama hanya menanggapi dengan senyum dan sedikit kata. Tak begitu menanggapi dugaan ibu-ibu tentang hidupnya yang seperti tanpa susah. Kulihat senyum di wajahnya yang kini penuh sejuta bahagia. Hanya aku yang paham bagaimana kala itu Mama berjuang melawan kerasnya hidup. Sungguh. Ia sosok yang hebat. Satu janji terakhirku dengan harga mati, Ma, aku akan membahagiakanmu.
Terima kasih, Ma.

P. Sandra D.

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Writing Project #DearMama yang diselenggarakan Nulisbuku.com dan Strorial.co

Terang dan Gelap

06.55


Catatan 13 Mei 2013

Alkisah, dahulu ada dua benda bersinar di dunia. Bernama, 'Terang' dan 'Gelap'. Awalnya kedua benda itu hidup damai dengan sisinya masing-masing. Si 'Terang' memancarkan sinar yang menerangi dan menghangatkan. Sedangkan si 'Gelap' memancarkan kelam yang membutakan dan menyesatkan.

Selang beberapa masa, muncullah hasrat dalam kedua benda itu. 'Terang' merasa dirinya paling benar. Ia menginginkan agar 'Gelap' dilenyapkan dan dunia hanya dihuni oleh dirinya. 'gelap' juga merasa benar. Ia merasa 'Terang' terlalu naif dan meninggikan diri. Ia merasa diremehkan. Akibatnya, mereka saling membenci dan ingin saling menguasai.

Peperangan pun tidak terelakkan. Keduanya beradu saling menghantam. Namun, tidak ada di antara mereka yang lebih kuat maupun lebih lemah. Keduanya seimbang. Tetapi tidak ada yang mau mengalah.

Perbuatan kedua benda itu diketahui oleh Yang Agung dan Ia merasa sangat kecewa pada mereka. Maka Yang Agung menghancurkan kedua benda itu dalam satu benturan maha dasyat. Keduanya hancur, melebur, dan berpencar di dunia.

Namun Yang Agung tidak melenyapkan mereka, tetapi malah mempertemukan mereka dalam satu dinia yang baru. Di mana ada 'Gelap', di sana akan ditempatkan sedikit 'Terang'. Dan di mana ada 'Terang', di sana akan terlihat setitik 'Gelap'.

Keduanya saling mengisi, hidup bersama, namun tidak ada yang mampu berkuasa. Hanya Yang Agung yang bertahta dan menjadi penengah atas keduanya. Itulah keseimbangan.

P. Sandra D.

Kenali Dirimu Bagian 2: Kestabilan Emosional

05.27


Cara mengerjakan tes


Sekali lagi Anda sebaiknya berada dalam kerangka pikiran tegas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cepat. Tes ini harus diselesaikan dalam waktu sekitar sepuluh menit, tetapi tidak ada perbedaan penting bila Anda memerlukan waktu lebih lama atau lebih cepat.
Nb: Tulisakan jawaban Anda pada selembar kertas.

(1) Apakah Anda ingat (A) atau tidak (B) pernah membuat jengkel seseorang dalam setahun terakhir?

(2) Apakah Anda pernah (A) atau belum pernah (B) kesulitan bernapas ketika Anda tidak sedang berolahraga?

(3) Apakah Anda menggunakan aspirin, kodein, obat penenang, pil stimulan, pil tidur, atau obat-obat lain lebih dari sekali dalam sebulan. Iya (A) atau tidak (B).

(4) Apakah Anda sering merasa tidak bahagia (A) atau bahagia (B)?

(5) Apakah Anda mempunyai alasan (A) atau tidak (B) untuk percaya bahwa Anda tidak dapat mengelola situasi kehidupan semudah orang lain pada umumnya?

(6) Apakah ada (A) atau tidak ada (B) situasi sehari-hari ketika Anda merasa sangat menyadari siapa diri Anda?

(7) Apakah Anda pernah (A) atau belum pernah (B) menderita diare lebih dari sekali dalam dua tahun terakhir?

(8) Apakah Anda merasa takut (A) atau tidak (B) pada ketinggian, elevator, terowongan, atau harus keluar rumah?

(9) Apakah Anda percaya bahwa diri Anda adalah orang yang emosional (A) atau tidak (B) dalam banyak situasi kehidupan sehari-hari?

(10) Apakah banyak orang menganggap Anda sebagai orang yang sensitif (A) atau tidak (B)?

(11) Terakhir kali Anda mulai belajar ketrampilan baru, apakah Anda merasa percaya diri (B) atau tidak (A)?

(12) Sejauh yang Anda ketahui, apakah Anda pernah (A) atau belum pernah (B) berjalan ketika sedang tidur?

(13) Apakah Anda pernah (A) atau belum pernah (B) merasa sangat menderita selama beberapa jam setelah menghadapi situasi yang terasa memalukan bagi Anda?

(14) Apakah Anda merasa sangat terganggu (A) atau tidak (B) bila seorang teman tidak memberi salam pada Anda?

(15) Apakah Anda biasanya percaya diri (B) atau tidak (A)?

(16) Apakah Anda pernah (A) atau belum pernah (B) bertemu dengan sebanyak tiga orang yang Anda anggap jelas tidak bersahabat dengan Anda dalam setahun terakhir?

(17) Apakah Anda ingat (A) atau tidak (B) pikiran Anda tiba-tiba terasa hampa ketika sedang bekerja dalam lima tahun terakhir?

(18) Apakah Anda pernah (A) atau belum pernah (B) cuti sakit lebih panjang dari teman-teman pada umumnya?

(19) Agakah Anda merasa bingung (A) atau tidak (B) bila Anda diinterupsi (diganggu) ketika sedang bekerja?

(20) Apakah Anda biasanya mudah tertidur dan tidur dengan nyenyak (B) atau tidak (A)?

(21) Apakah Anda merasa jengkel (A) atau tidak (B) terhadap gangguang ringan?

(22) Dalam keadaan darurat, apakah Anda biasanya bertindak dengan tenang dan efisien (B) atau tidak (A)?

(23) Apakah Anda sering khawatir (A) atau tidak (B) mengenai kesehatan Anda?

(24) Apakah Anda banyak berkeringat (A) atau tidak (B) tanpa berolahraga?

(25) Apakah banyak orang menganggap Anda seorang pemalu (A) atau tidak (B)

(26) Apakah setiap hari Anda berlatih fisik dengan keras (A) atau tidak (B)?

(27) Apakah Anda sering melamun (A) atau tidak (B) ketika Anda seharusnya bekerja?

(28) Apakah Anda biasanya bersikap toleran terhadap keanehan orang lain (B) atau tidak (A)?

(29) Apakah Anda ingat (A) atau tidak (B) pernah mengalami mimpi buruk dalam lima tahun terakhir?

(30) Apakah Anda kadang-kadang tanpa penyebab yang jelas merasa bahagia atau sedih (A) atau tidak (B)?

Sekarang hitung berapa jumlah A dan B yang Anda peroleh.

Berikut penjelasan berdasarkan jumlah huruf B:
30-29 = Tidak tergoyahkan
28-27 = Tenang sekali
26-25 = Tidak dapat diganggu
24-23 = Tenang
22-21 = Seimbang
20-18 = Mantap
17-14 = Sedang
13-11 = Simpatik
10-9 = Mudah berubah pendirian
8-7 = Emosional
6-5 = Sensitif
4-3 = Terlalu sensitif
2-1 = Gugup
0 = Neurotik


Jawaban yang Anda berikan menentukan apakah Anda secara emosional sensitif atau tidak peka. Anda yang melingkari 20 huruf B atau sekitar itu sangat pandai mengendalikan semosi, tampaknya tidak pernah merasa kecewa, tidak banyak berubah dan seimbang, dan mungkin menjalani hidup tanpa gejolak naik dan turun seperti yang dialami oleh orang dengan tipe yang lebih sensitif. Anda yang melingkari lebih banyak dari 20 huruf A termasuk orang yang emosional dan mudah berubah pendirian, dan mungkin lebih banyak merasakan ketegangan mental dari hidup daripada kebanyakan orang lain. Di lain pihak, Anda yang melingkari 22 huruf B adalah orang yang sedikit berdarah dingin dan mungkin mencoba mengatur hidup sedemikian rupa sehingga mendatangkan beberapa tantangan untuk memberikan ketenangannya.


Sumber: "Tes Kepribadian", editor Irwin Saputra, Scientific Press.

Kisah Buku Pertamaku di Nulisbuku.com

03.08

Hari itu tanggal 8 Mei 2015, untuk pertama kalinya aku mengupload naskahku ke nulisbuku.com. Aku bukan penulis yang punya nama lebih di dunia sastra karena genre novelku yang boleh dikata sedikit lain (fantasi-misteri-thriller-teologis-filsafat digabungkan dalam satu kemasan), membuatku kesulitan menembus dunia penerbitan. Untuk novel pertamaku berjudul The Dreams, aku telah mendapat sembilan kali penolakan dari berbagai penerbit dan akhirnya aku putuskan untuk menyimpan rapat The Dreams. Aku mulai menggarap novel baru dengan angan-angan novel ini yang nantinya akan membawa The Dreams menuju publik, karena novel garapan baru ini lebih mengkonsumsi gaya bahasa yang sesuai dengan selera masyarakat dan penuturan cerita yang ringan sesuai dengan selera muda-mudi.

Waktu itu aku melihat sebuah info di salah satu group facebook komunitas penulis yang menyarankan penulis-penulis sepertiku untuk mencoba penerbitan mandiri, dan yang paling mereka sarankan adalah Nulisbuku. Hari itu juga aku menuju web Nulisbuku dan membaca hampir seluruh info termasuk upload naskah. Aku bersyukur sekali karena Nulisbuku ternyata adalah jawaban dari doa dan harapanku bertahun-tahun ini.

Namun alih-alih mengirim naskah The Dreams, aku memutuskan untuk mengirimkan kumpulan cerpen dan cerpanku yang telah kusatukan dalam satu file ms.word berjudul, TUTS, Kumpulan Cerita. Berisi berbagai cerita yang telah dipublish di media online dan banyak mendapat pujian. Dengan semangat aku merancang covernya dan memperhatikan detail isinya. Dan jadilah cover pertamaku.





Setelah semua selesai, siang di tanggal 8 Mei aku mengupload naskah TUTS dan puji Tuhan, malam hari ketika membuka email, aku menerima mail balasan dari Nulisbuku yang berisi persetujuan naskahku. Ini benar-benar berita yang luar biasa. Sejak kelas dua SMP aku meniti jalan penulisku, dan pada hari itu aku temukan jawaban atas harap terbesarku, my first book. Benar-benar luar biasa. Aku segera mengurus proofread dan tiga minggu kemudian, buku TUTS sampai ke tanganku dan telah 'live' di web Nulisbuku. SUNGGUH. Aku tak bisa mengungkapkan perasaan saat melihat buku ini, bukuku sendiri, ada di tanganku. Hal yang selama ini aku bayangkan, terwujud tepat di depan mataku. Benar-benar bersyukur dan tak habis kupanjakkan doa untuk Yang Esa.


Kini aku tengah menyiapkan peluncuran buku kedua dan buku ketigaku di Nulisbuku.

Nulisbuku, terima kasih atas jasamu mewujudkan mimpi-mimpiku.


P. Sandra D.

Sisi Lain

07.07


Kamu..
Tetaplah di dalam sana.
Jangan pernah keluar dari tempat itu.
Hanya jika aku mengijinkanmu, kamu dapat keluar dari sana.

Tapi..
Terima kasih karena telah menjagaku.
Menjagaku ketika rasa takut mencekikku.
Menjagaku untuk melindungi diriku yang lemah.

Sekarang..
Aku memiliki TUHAN yang setia bersamaku.
Aku memiliki orang tua dan adik-adik yang mengasihiku.
Aku memiliki para sahabat yang memberi tawa dan menghapus air mataku.

Kamu..
Ya.
Kamu..
Sisi Lain.

P. Sandra D.

"Orang yang waras adalah orang yang sadar bahwa ia pernah tidak waras."

Kenali Dirimu Bagian 1: "Ekstrover atau Introver"

17.46


Apakah kamu seorang Ekstrover yang bersikap terbuka. Memandang ke luar, ramah, dan mengungkapkan diri tanpa merasa ada hambatan. Menurut KBBI, seorang Ekstrover adalah orang yang minatnya ditujukan seluruhnya kepada yang ada di luar dirinya dan tidak ditujukan kepada yang ada di dalam pikiran dan perasaannya sendiri.

Atau kamu seorang Introver yang bersikap tertutup. Lebih suka menyendiri dengan pikirannya, dan cenderung membentuk satu atau sedikit lingkaran pertemanan. Menurut KBBI, seorang introver adalah orang yang suka memendam rasa dan pikiran sendiri dan tidak mengutarakannya kepada orang lain.

Jadi, apakah kamu Ekstrover yang kuat, atau Introver yang kuat, atau Kamu seimbang di antara kedunya. Mari lakukan beberapa test. Kamu hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan. Tidak ada jawaban yang salah atau pun benar. Jawablah pertanyaan dengan cepat dan spontan. Karena kita ingin melihat reaksi emosional dan bukan proses berpikir.

Lingkari huruf (A) atau (B) sebagai jawaban Kamu. Sediakan alat tulis untuk mencatat setiap jawaban kamu. A atau B.

1. Apakah Kamu biasanya menikmati (B) atau tidak menikmati (A) pesta besar yang sangat ramai?

2. Apakan Kamu menggambar diri sendiri sebagai penuh energi (B) atau lesu (A)?

3. Apakah orang pada umumnya dapat (B) atau tidak dapat (A) dipercaya?

4. Apakah Kamu lebih suka bekerja sebagai wiraniaga yang sering bepergian (B) atau di bagian pembukuan yang bekerja di kantor (A)?

5. Apakah Kamu menyukai (A) atau tidak menyukai (B) pesta yang diwarnai dengan saling melempar makanan?

6. Apakah Kamu lebih suka bekerja sebagai pegawai negeri berpangkat tinggi (A) atau seorang anggota dewan (B)?

7. Apakah Kamu biasanya cepat (B) atau lambat (A) dalam berkenalan dengan orang baru dalam situasi baru?

8. Dalam pergelaran drama, apakah Kamu lebih senang bekerja di belakang layar (A) atau sebagai aktor utama (B)?

9. Apakah Kamu merasa sulit (A) atau mudah (B) berbicara di depan umum?

10. Apakah Kamu sangat cepat (B) atau agak lambat (A) dalam menjawab dengan lelucon dalam kebanyakan percakapan?

11. Apakah Kamu lebih suka menikah dengan seorang teman yang (A) bijaksana atau (B) sangat suka bergaul?

12. Apakah Kamu lebih suka menjadi ilmuwan yang melakukan riset dalam laboratorium (A) atau anggota dewan (B)?

13. Apakah sebaiknya seorang dokter mengesampingkan perasaan pribadi sewaktu melakukan pengobatan dari pasien (A), atau seharusnya perasaan menjadi salah satu pedoman untuknya (B)?

14. Mana yang lebih penting dalam memberikan kritik, bersikap toleran yang mendorong (A) atau melakukan diskriminasi (B)?

15. Bila Kamu mempunyai pilihan, mana yang Kamu pilih, bekerja sebagai resepsionis (B) atau menjadi atasan atas diri Kamu sendiri (A)?

16. Apakah Kamu merasa bahwa banyak profesi atau pekerjaan yang dianggap jujur lebih banyak merugikan (A) daripada menguntungkan negara (B)?

17. Bagi Kamu, apakah menjadi pertapa akan dapat dilakukan dengan mudah (A) atau dengan sulit (B)?

18. Menurut Kamu, apakah mudah (B) atau sulit (A) menyesuaikan tingkah laku Kamu menurut perusahaan tempat Kamu bekerja?

19. Apakah Kamu menggambarkan diri sendiri sebagai seorang yang optimis (B) atau pesimis (A)?

20. Sewaktu sedang berlibur apakah Kamu lebih suka menghabiskan sebagian waktu Kamu untuk membaca (A) atau untuk bertemu dengan orang lain (B)?

Sekarang hitung berapa jumlah A dan B yang Kamu catat.
Nilai total: A____ B____

Mari kita nilai, seberapa kuat kita di Ekstrover atau di Introver.
Ekstrover (orang yang mengarahkan ke luar) dan introver (mengarahkan ke dalam) mewakili keramahan ekstrem manusia. Pada umumnya orang berada di antara kedua ekstrem tersebut. Orang akan menjadi lebih ekstrover pada suatu keadaan dan kurang ekstrover pada kesempatan lain, tetapi biasanya cenderung tetap samaa. Dalam jangka panjang, kebanyakan orang menunjukkan sedikit kecendrungan ke arah ekstrover.

Ekstrover, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, adalah sikap yang memandang ke luar, ramah, dan mengungkapkan diri tanpa merasa ada hambatan. Seorang ekstrover senang kalau ada teman, merasa nyaman dalam kelompok, dan cenderung membentuk banyak persahabatan dengan kedalaman berbeda-beda. Seorang Introver sering lebih suka menyendiri dengan pikirannya dan cenderung membentuk satu atau sedikit hubungan yang mendalam. Mereka adalah tipe orang yang senang menyimpan perasaan mereka untuk diri sendiri.

Tidak satu pun tipe kepribadian baik atau buruk, walaupun mungkin akan lebih baik kalau kita memiliki keseimbangan dari kecenderungan ekstrover dan introver.

Semakin banyak A yang Kamu lingkari, berarti Kamu semakin introver. Sekitar 15 A menunjukkan bahwa Kamu benar-benar Introver, dan 20 jauh lebih pasti. Lima belas huruf B menunjukkan Kamu Ekstrover, dan 20, ekstrover yang kuat.

Mari lihat berapa A dan B yang Kamu miliki.

Dihitung berdasarkan jumlah huruf A.

20 (A) = Introver secara ekstrem
19 (A) = Sangat introver
18 (A) = Cukup introver
17/16 (A) = Agak introver
15/14 (A) = Sedikit introver
13/12 (A) = Relatif introver
11/10/9 (A) = Rata-rata
8/7 (A) = Relatif ekstrover
6/5 (A) = Sedikit ekstrover
4/3 (A) = Agak esktrover
2 (A) = Cukup ekstrover
1 (A) = Sangat ekstrover
0 (A) = Ekstrover secara ekstrem.

Semoga info ini bermanfaat.
Akan ada test lainnya. Jadi ikuti terus ya.
Terima kasih.

Sandra.


sumber : Tes Kepribadian
Nb: Maaf kalau ada salah ketik. ^_^

Lirik Lagu "Sarang Hae Yo" by Kim Hyung Sup - Ost. Sassy Girl

14.12


Hangul
이쯤에서 사랑해도 되니
아주 조금의 품에서
남겨두고 떠나간다면
아픈 알잖아
사랑해요 다시 시작해요
힘들게만 했던 그대지만
I love my friend
아니면
우리 사랑은 정해져버린 운명인
힘들게 눈물까지도
이젠 내가 전부 갚을 게요
내가 기쁜 너의 웃음이
지금 닮아 있다는
지금처럼만 사랑해요 다시 시작해요
힘들게만 했던 그대지만
I love my friend
아니면
모든 잊고 행복하게만 해줄게

사랑해요 다시 시작해요
힘들게만 했던 그대지만
I love my friend
아니면 안돼
우리 사랑은 정해져버린 운명이야
Romanization
Ijuchumeso nol saranghae-do tweni
aju chogumwe nipumeso
nal namkyudo ttonakandamyon
nae mamapun-go charal-janha

saranghaeyo dashi shija-khaeyo
himdul-geman-haet-don kudae-ji-man
I love my friend no animyon an-dwae
uri sarangun chong-hae-jyo-bori-nun-myo-ngin-gol

nol him-dulke han nun-mul-kka-jido
ijen nae-ga chonbu gapul-kkeyo
nae-ga kippun gon naye gu usumi
chigum nal dal-ma it-danun got

saranghaeyo dashi shija-khaeyo
himdul-geman-haet-don kudae-ji-man
I love my friend no animyon an-dwae
uri sarangun chong-hae-jyo-bori-nun-myo-ngin-gol

saranghaeyo dashi shija-khaeyo
himdul-geman-haet-don kudae-ji-man
I love my friend no a-nimyon an-dwae
uri sarangun chong-haejyo bori-nun-myo-ngiya
English
I can love you now
with my embrace
if you leave me alone
you know that I’m going to suffer

I love you, let us start again
although it’s hard
I love my friend but I only want you
Is our love a written fate?

Let me take care of those tears that’s suffering you,
The tears that suffering you I’ll return it all back to you now
I’m concern of your smile
Its similar to me now

I love you, let us start again
although it’s hard
I love my friend but I only want you
Is our love a written fate?

I love you, let us try again
Although you are tiring me
I love my friend but I only want you
Our love is God’s fate
Indonesia
Apakah aku boleh mencintaimu sekarang?
Meskipun sangat sebentar berada dipelukanmu
Namun jika kamu pergi meninggalkanku
hatiku terasa sakit, kamu sangat tahu itu
Aku mencintaimu, mari kita memulainya lagi
Meskipun itu hanya  membuatmu kesulitan
Aku mencintaimu, temanku…tanpamu aku tidak bisa
Cinta kita adalah takdir yang telah ditetapkan
Aku yang membuatmu kesulitan sampai berurai air mata
Aekarang, aku akan membayar semuanya
Yang membuatku bahagia adalah senyummu itu
yang juga ada di diriku sekarang
Hanya seperti sekarang, aku mencintaimu, mari kita memulainya lagi
Meskipun itu hanya membuatmu kesulitan
Aku mencintaimu, temanku…tanpamu aku tidak bisa
Lupakanlah semuanya, hanya kebahagiaan yang akan kuberikan padamu
Aku mencintaimu, mari kita memulainya lagi
Meskipun itu hanya  membuatmu kesulitan
Aku mencintaimu, temanku…tanpamu aku tidak bisa
Cinta kita adalah takdir yang telah ditetapkan
sumber: http://lovesaranghaekpop.blogspot.com/2010/05/sassy-girl-chun-hyang-ost-saranghaeyo.html; https://diahaksaeng.wordpress.com/2013/03/05/i-love-you-%EC%82%AC%EB%9E%91%ED%95%B4%EC%9A%94-sassy-girl-chun-hyang-ost/

Lirik Lagu "Pinocchio" - Taibian

19.35



바보 같은 이름 피노키오 아파도 거짓말 괜찮아 거짓말
babo gateun, nae ireum pinokio, apado geojitmal, gwaenchanha geojitmal
Like a fool, My name is Pinocchio, I lie even thouh i’m hurt, “I’m ok” that is also a lie
이름 피노키오 사람이 되는 다신 꾸지 못할 같아
nae ireum pinokio, sarami doeneun kkum, dasin kkuji motal geot gata
My name is Pinocchio, I want to be human, I won’t dream of that again

보는 사람처럼 어색한 거리
cheom boneun saramcheoreom eosaekhan geori
Why are you acting like a stranger?
아이 하나쯤 옆에서
ai pal hanajjeum yeopeseo
Walking nest to each other
걸음 나란하게 발을 맞춰 걷네 버스로 벌써 정거장
ne georeum naranhage bareul matchwo geotne, beoseuro beolsseo se jeonggeojang
A kid’s arm length between us, Three bus stops already went by
입술이 꽁꽁 언듯해 할말은 마음속에 가득한데
ipsuri kkongkkong eondeutae, halmareun maeumsoge gadeukhande
Our lips seems to be frozen, i have a lot to tell you
입술이 떨어져 먹은
ipsuri an tteoreojyeo kkul meogeun deut
My lips doesn’t seem to open
아까 한말 너를 사랑 한다는 오래 됐어 네가 전부가 된지
akka hanmal neoreul sarang handaneun mal, orae dwaesseo, nega nae jeonbuga doenji
I said “i love you” earlier, It’s been a while, since you became my everything
친구라는 배역이 너무 슬픈 우리 스토리
chinguraneun nae baeyeogi, neomu seulpeun uri seutori
I can be the role of a friend, making our story so sad
거짓말 할수록 자꾸만 자꾸만 자라나네
geojitmal halsurok, jakkuman jakkuman neon jaranane
More and more lies, making you grow again and again

할래 피노키오 슬픔이 커져가 눈물이 커져가
an hallae pinokio, seulpeumi keojyeoga nunmuri keojyeoga
I don’t want to be Pinocchio, Sadness growing deeper tears falling harder
할래 피노키오 웃는 인형 싫어 이젠 너의 남자가 될래
an hallae pinokio, utneun inhyeong sirheo, ijen neoui namjaga doellae
I don’t want to be Pinocchio, Don’t want to be a smilling puppet, I’ll be your only man

밤빛 물이 들어 켜지는 네온사인
bambit muri deureo kyeojineun neonsain
Neon signs lit by nighty colors
집에 돌아가는 사람들의
jibe doraganeun saramdeurui gang
A river, filled with homecoming people
바라보고 있어 외면 하고 있어 나의 시선
neon barabogo isseo, oemyeon hago isseo naui siseon
You’re looking at me, But looks away when i look at you
식어 추우니까 뜨거울 마셔
cha sigeo chuunikka tteugeoul ttae masyeo
Tea’s coolong, drink it when it’s still warm
찬데 오래 걸어 그거 봐봐 콜록콜록
chande orae georeo geugeo bwabwa kollokkollok
Careful, it’s cold, i told you so “cough cough”
그렇게도 속을 썩여
wae neon geureokedo sogeul sseogyeo
Why are you making me worry?
(
점점 여리게) 줄어드는 침묵 (점점 느리게) 고개 드는 얼굴
(jeomjeom yeorige) jureodeuneun chimmuk, (jeomjeom neurige) gogae deuneun eolgul
(Gradually) the silence is lowering, (gradually) the face looking up
편안하게 말을 해봐 괜찮아 미안해로 시작해도 괜찮아 괜찮아
pyeonanhage mareul haebwa gwaenchanha, neo mianhaero sijakhaedo gwaenchanha gwaenchanha
Speak comfortably, it’s oke, Feeling sorry for me, it’s ok, it’s oke
곁에 있을게 / 머리를 가로로 움직인대도
ne gyeote isseulge / meorireul garoro umjigindaedo
I’ll stay by you / even if your head shakes, it’s ok
아니라 말해도/ 머리는 세로로만 움직여줄게
nan anira malhaedo/ nae meorineun seroroman umjigyeojulge
If you can’t sasy it/ My head will shake veritically, it’s ok

할래 피노키오 슬픔이 커져가 눈물이 커져가
an hallae pinokio, seulpeumi keojyeoga nunmuri keojyeoga
I don’t want to be Pinnochio, Sadness growing deeper tears falling harder
할래 피노키오 웃는 인형 싫어 이젠 너의 남자가 될래
an hallae pinokio, utneun inhyeong sirheo, ijen neoui namjaga doellae
I don’t want to be Pinocchio, Don’t want to be a smilling puppet, I’ll be your only man

깊은 눈보라 바래다 주는 사람 할래
gipeun bam nunbora sok, neol baraeda juneun saram na hallae
Sleepless night, in the blizzard, i’ll be that person that will still walk with you
어둡고 불안 손을 잡은 사람 할래
eodupgo buran hal ttae, ne du soneul jabeun saram na hallae
When it’s dark and frightering, i’ll still be that person that will hold your hand

눈처럼 새하얗게 너의 상처 지울 사람 할래
nuncheoreom saehayake, neoui sangcheo jiul saram na hallae
Like the pure white snow, i’ll be that person that will erase your pain
훗날 눈감을 마지막 남자로 행복 할래
meon hutnal nungameul ttae, ne majimak namjaro nan haengbok hallae
When you close your eyes in the future, I’ll be happy, reason being i’m your last man

울지마 잘못했어 네가 미안해 내가 미안해
uljima jalmotaesseo, nega mwol mianhae, naega deo mianhae
Don’t cry, i was wrong, Why are you apologizing?, I should be apologizing
부탁인데 오늘만 혼자서 오늘 하루만 먼저
butaginde oneulman honjaseo ga, oneul haruman meonjeo ga
For today, can you go first? Please?, Go away just for today

바보 같은 이름 피노키오 아파도 거짓말 괜찮아 거짓말
babo gateun, nae ireum pinokio, apado geojitmal, gwaenchanha geojitmal
Like a fool, My name is Pinocchio, I lie even thouh i’m hurt, “I’m ok” that is also a lie
이름 피노키오 사람이 되는 다신 꾸지 못할 같아
nae ireum pinokio, sarami doeneun kkum, dasin kkuji motal geot gata
My name is Pinocchio, I want to be human, I won’t dream of that again,

깊은 눈보라 바래다 주는 인형이 될게
gipeun bam nunbora sok, neol baraeda juneun inhyeongi doelge
Sleepless night, in the blizzard, i’ll be that puppet that will still walk with you
어둡고 불안 손을 잡은 인형이 될게
eodupgo buran hal ttae, ne du soneul jabeun inhyeongi doelge
When it’s dark and frightening, I’ll still be that puppet that will hold your hand

눈처럼 새하얗게 너의 상처 지울 인형이 될게
nuncheoreom saehayake, neoui sangcheo jiul inhyeongi doelge
Like the pure white snow, I’ll be the puppet that will erase your pain
훗날 눈감을 친구란 이름으로 감사할게
meon hutnal nungameul ttae, ne chinguran ireumeuro gamsahalge
When you close your aye in the future, I’ll be thankful, reason being that i was your friend

Read more: 
http://beautifulsonglyrics.blogspot.com/2014/01/taibian-pinocchio-lyrics.html#ixzz3P0dQHn2r



Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images