Sesosok Tubuh Kecil

18.42



Disuatu senja yang orange..
Sesosok tubuh kecil
Berjalan telanjang kaki..
Menapaki jalan berkerikil..
Merintih menahan perih!                            
Menatapi sejenak gedung pencakar langit.

Sesosok tubuh kecil
Berjalan telanjang kaki..
Menapaki jalan berkerikil..
Terjebak dalam dimensi ruang dan waktu..
Di bawah sinar senja yang meredup..


Sesosok tubuh kecil
Berjalan telanjang kaki..
Menapaki jalan berkerikil..
Dinginnya malam mencabik sanubari!

Sesosok tubuh kecil
Berjalan telanjang kaki..
Menapaki tajam kerikil bumi!
Merintih menahan perih!
Tiada tahu akan arah..
Hanya punya satu tanya..
“Untuk Indonesia..
Bisakah aku merdeka?”

By: Puspita Sandra Dewi




Di sinilah Aku

18.23




Di sinilah aku, kembali berhadapan dengan profesi amatir yang sudah bertahun kujalani, tapi belum bisa kutuntaskan.

Di sinilah aku, kembali berhadapan dengan segudang buku pengetahuan, tapi masih belum bisa kumengerti.

Di sinilah aku, kembali berhadapan dengan ruang dan waktu, tapi masih belum ku puas dengan apa yang sudah kukerjakan.

Di sinilah aku, kembali bertemu dengan banyak orang, tapi masih belum bisa kupahami.

Di sinilah aku, kembali menghadapi masalah yang baru, saat masalah yang lalu belum terselesaikan.

Di sinilah aku, kembali menghadapi kesendirian, saat beberapa orang saling berdampingan.

Di sinilah aku, kembali menanti sosok seorang pengganti, tapi belum juga hadir dari sebuah mimpi indah abadi.

Di sinilah aku, masih berdiri di seberang jalan sunyi yang gelap 'tuk menanti seorang membawa pelita hati, tapi belum juga ia terlihat. Apakah ia bersembunyi?

Di sinilah aku, masih berdiam dalam sepinya hati, menanti seorang pembawa cinta sejati, tapi entah sampai kapan aku harus berdiam menanti. Akankah dia datang?

Tapi di sinilah aku, akan tetap setia bersamaNya, Dia Sang pemengang Novel Kehidupan, yang sudah memberi banyak tinta warna di dalam lembar kehidupanku. Dia yang kupanggil "Bapa.."

By: Puspita Sandra Dewi 


Tanya "Mengapa" Untuk Cinta

18.12



Mengapa Cinta datang disaat aku tidak membutuhkannya?
 Dan mengapa ia tidak datang disaat aku ingin mendekapnya?

Mengapa Cinta hadir hadir dalam sosok yang tak bisa kupeluk?
 Mengan kau tidak hadir dalam wujud yang bisa mendekapku?

Mengapa Cinta begitu kejam?
 Kau hadir dalam hatiku, lalu pergi tanpa rasa bersalah,
  dan tidak bertanggungjawab!

Mengapa Cinta tidak memberiku seseorang..
 Seseorang yang bisa menerimaku..

Mengapa Cinta memberiku seseorang yang selalu bertanya..
 "Kenapa? Kau menyukaiku?"
 Disaat dia tahu kalau aku benar-benar menyukainya.

Mengapa Cinta tidak mengirimkanku seseorang?
 Disaat dia tahu aku butuh seseorang di sampingku?

Mengapa Cinta mengirimkanku seseorang,
 Disaat dia tahu, aku ingin sendiri..

Mengapa Cinta sulit dimengerti?
 Disaat tugas utamnya adalah membuatku mengerti
  Apa itu arti Cinta..
By: Puspita Sandra Dewi

Temani..

05.51



Datanglah padaku,
Wahai kau "Sang Pujangga Cinta.."
Lantunkanlah puisi,
Untukku "Sang Lara Hati.."
  Tepiskan asa..
  Tebarkan harap..
  Pancarkan senyum..
  Biaskan cinta..

Datanglah padaku,
Wahai kau "Sang Pangeran Purnama.."
Sinari malam,
Untukku "Sang Dewi Kelam.."
  Padamkan amarah..
  Lenyapkan sepi..
  Hadirkan cahaya..
  Datangkan kasih..

Kulelah menjadi,
"Sang Lara Hati.."
Perih dan tenggelam,
Dalam rupa "Sang Dewi Kelam.."

Wahai "Sang Pujangga Cinta.."
Wahai "Sang Pangeran Purnama.."
Hadir dan menjelmalah,
Menjadi "Sang Pangeran Cinta.."

  Temani Hatiku Yang Lara..


 
By: Puspita Sandra Dewi

Kata, Rasa, Cinta..

04.39

Satu kata tak terucapkan..
Penuh magna..
Penuh arti..
Satu rasa tak terungkapkan..
Begitu dalam..
Begitu tulus..
Satu cinta tak tersampaikan..
Tak beralaskan..
Tak beralasan..
Dan tak juga terbalaskan..

Sepasang kaki masih berpijak..
Menanti kata..
Menanti rasa..
Menanti cinta..
By: Puspita Sandra Dewi
 

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images